Selasa, 29 Mei 2018

Vaksinisasi Kucing

Jumat siang itu masih terasa jelas panasnya terik matahari yang menembus sampai ke dalam pet cargo (tas kucing)  yang aku beli di Shopee. Tampak jelas terdengar suara kucingku mengeong tanda dia kepanasan. Lidahnya pun menjulur seperti anjing, sangat kasihan aku melihat kucingku kepanasan di dalam pet cargo. Maklum saja kucingku di dalam pet cargo dan terkena sinar matahari selama kurang lebih 1 jam, karena aku dan kucingku menuju ke klinik hewan dengan mengendarai motor. Sepanjang jalan aku terus memegangi pet cargo dan berkata kepada kucingku untuk sabar karena ini tak akan terjadi tiap hari dan kita akan segera sampai di klinik hewan. Setiba di sana aku pun langsung membawa kucingku masuk ke dalam klinik hewan, dan alhamdulillah disana aku langsung di bawa ke ruang periksa oleh drh. Heri, dia adalah dokter hewan di sebuah klinik hewan milik pemerintah kota semarang di daerah gajah raya, tepatnya di samping Lotte Mart. Saat pertama kali saya ke klinik hewan milik pemerintah kota semarang saya sempat ragu, karena bangunannya terlihat tua dan tidak terawat, dan seperti sepi jarang ada pemilik hewan yang datang, di halaman klinik terdapat pohon jadi klinik hewan ini terasa sejuk. Setelah saya masuk ke ruang periksa, kemudian kucing saya di cek berat badan dan suhu badan. Suhu badan kucing saya pada saat itu sempat pada suhu yang tinggi yaitu 39.5 derajat celcius, tapi kata drh. Heri itu mungkin karena panas terkena paparan sinar matahari yang jahat, jadi vaksin tetap di lakukan. Sebelum vaksin dokter akan menanyakan terlebih dahulu tentang riwayat kesehatan kucingku mulai dari nafsu makan, minum, dll. Setelah semua normal vaksin akan di lakukan. Yang saya suka vaksin di klinik hewan ini adalah dokternya ramah, baik dan sayang dengan kucing saya. Terlihat ketika dia menyuntikkan vaksin ke kucing saya yang dibantu oleh perawat. Terkadang ada dokter hewan yang melakukan vaksin sendiri tanpa dibantu oleh perawat yang mengakibatkan kesulitan saat proses penyuntikan,  jadi akan terlihat seperti paksaan saat kucing di suntik,  kesannya kasar gitu. Jadi aku lebih prefer sama klinik hewan yang ada perawat untuk membantu saat proses vaksin dll. Yang kedua saya suka vaksin atau periksa di klinik hewan milik pemerintah ini adalah biayanya sangat terjangkau. Untuk vaksin sendiri harganya hanya Rp. 110.000,- saja sedangkan jika vaksin di klinik hewan swasta harganya sekitar 150.000-200.000. Untuk biaya periksa kucing yang hanya di suntik vitamin dan obat minum biaya yang harus dikeluarkan tidak lebih dari Rp. 50.000,- itupun sudah termasuk suntik vitamin dan obat minum yang harus diminum kucing sesuai dosisnya. Sedangkan di klinik hewan swasta untuk suntik saja harganya sekitar 50.000-100.000 belum lagi obat yang harus ditebus di apotek. Setelah proses vaksinisasi kucing saya, dokter akan menganjurkan untuk tidak memandikan kucing selama 2 minggu. Kemudian dokter akan memberikan buku jadwal vaksinisasi kucing yang harus dibawa setiap kali kucing akan di vaksin. Pasca vaksin terdapat efek samping yang akan dialami kucing menurut artikel yang saya baca di google, namun setiap kucing berbeda-beda efek sampingnya, terkadang juga ada yang tidak mengalami itu semua. Alhamdulillah kucingku tidak mengalami efek samping tersebut.
Terimakasih sudah membaca cerita singkat tentang pengalaman vaksinasi kucing saya.  Salam meow. 🐱🐱

Kamis, 24 Mei 2018

Pengalaman Perawatan di London Beauty Centre (LBC)

Pengalaman saya di LBC sejak tahun 2015, yang saya rasakan terdapat perubahan yang sangat signifikan terhadap kulit wajah saya. Kulit semakin bersih putih, tetapi urat yang ada di wajah saya semakin terlihat. Teman-teman saya semua merasakan perubahan yang ada pada wajah saya, terutama saat mbak-mbak bagian apotek (apoteker) salah memberikan krim malam yang dosisnya 2x lebih tinggi dari biasanya yang saya pakai. Sehingga wajah saya langsung putih sekali,  seperti habis di suntik pemutih dan kontras dengan warna tangan saya. Huhu 😭. Setelah kejadian itu krim malam saya hentikan selama 1 bulan dan alhamdulillah wajah saya tidak terlalu putih seperti setelah disuntik pemutih. Tetapi setelah di berhentikan tidak menggunakan krim malam minimal 2hari tidak pakai, wajah saya jadi bintik-bintik merah dan kasar (bukan jerawat). Kemudian saya beli krim lagi dengan nomor yang sesuai dengan dosis saya. Dulu awal saya di LBC harganya kisaran 50ribu-an/ krim, kemudian sekarang menjadi 80ribu-an/krim. Saya tanya kepada kasir, katanya sih setiap tahun harga krim naik 10%.. Walah...  Bisa-bisa harga menjadi 100ribu lebih. Setelah harga menjadi mahal dan tidak lagi sesuai dengan kantong saya. Akhirnya saya memutuskan untuk ganti skincare.